My New Family

My New Family
BWBers

Thursday, March 11, 2010

Mahasiswa atau Aktivis?

Menjadi seorang mahasiswa yang penuh dengan amanah merupakan sebuah tantangan. Karena amanah yang di emban sangat besar dan nantinya akan dipertanggungjawabkan oleh masing – masing di hari akhir kelak. Bagaimana seorang yang berkewajiban terhadap tugasnya sebagai mahasiswa dapat menyeimbangkan dengan baik dengan dakwahnya dikampus.
Seperti yang kita ketahui, amanah adalah sebuah tanggung jawab yang harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu kita harus sangat berusaha untuk tawadzun antara kewajiban sebagai anak dengan kewajibannya sebagai aktivis dakwah kampus. Sebuah hal yang sangat mendasar namun sulit sakali dijalankan oleh sebagian besar aktivis. Untuk mempertahankan prestasi dibidang akedemik sementara tugas diluar sana menunggu untuk diselesaikan dengan segala resiko dan tantangan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Seorang aktivis juga harus pandai memilah mana yang penting dan harus diprioritaskan, dan mana yang merupakan kewajiban. Tanpa sadar yang dilakukan oleh sebagian besar aktivis adala mendahulukan Syuro dibandingkan agenda akademisnya. Padahal ketika seseorang berlabel ’aktivis’ maka semakin berat pula amanah yang dipikul dipundak. berusaha semaksimal mungkin memanajemen waktu dengan baik. “Kuncinya adalah manajemen waktu”. Pada intinya ketika seseorang mampu mengatur waktu dengan baik, insya Allah amanah yang dipercayakan kepada kita juga dapat dijalankan dengan baik. Dengan begitu, seiring dengan waktu kita akan belajar bagaimana seharusnya seorang muslim bersikap dengan tegas dan tanggung jawab atas amanahnya. Setiap orang harus siap ketika amanah itu datang. Bahkan sahabat Nabi SAW pun yang bernama Hanzalah menyegerakan panggilan Jihad”. Bagaimana seorang hanzalah, sahabat Nabi yang menyegerakan seruan jihad, bahkan ketika itu beliau masih dalam keadaan belum bersuci. Sama hal nya ketika menjadi aktivis, dakwah kampus merupakan sebuah panggilan jihad, tugas seorang muslimlah untuk menyambut panggilan itu dengan segera.
Menjadi seorang dai itu adalah karunia yang diberikan Allah kepada tiap-tiap hamba-Nya. Akan tetapi sudah merupakan sebuah kepastian bahwa kita adalah dai. Dan ketika dakwah tidak lagi menjadi prioritas, maka dunia pun menggantikan posisi yang seharusnya diisi dengan aktivitas dakwah. Menjadi mahasiswa dengan segudang prestasi merupakan cita-cita semua mahasiswa. Dan ketika cita-cita itu mengalahkan semangat untuk berdakwah, maka hilanglah sebuah ladang amal yang seharusnya digarap untuk mendapatkan ridho-Nya. Setiap manusia memiliki kesempatan untuk berkembang melebihi batas potensinya selama manusia itu mau berusaha. Dakwah adalah mengajak seseorang untuk berhijrah, menyerukan amar ma’ruf nahi munkar. Dan dakwah tidak mengenal waktu, tempat, dan siapa yang menjadi sasaran dakwah. Luruskan niat ketika hendak memulai aktivitas seperti dalam hadist Arbain No.1 yang menjelaskan bahwa setiap amalan itu tergantung pada niatnya. pandai-pandailah melihat celah untuk berdakwah. Karena dakwah tidak mengenal waktu dan tempat. Ketika kita berada di sebuah lingkungan, maka merupakan tanggung jawab kitalah untuk berdakwah.

No comments:

Post a Comment